Banyak sudah kejadian dalam menorehkan sejarah investasi global sepanjang tahun 2007. Tengok saja kejadian yang menimpa pada Amerika dimana krisis Sub Prime Mortgage (Kredit Macet) yang menimbulkan dampak sangat besar dalam Global Economic (lihat chart pergerakan indeks diatas ). Perusahaan-perusaha an besar seperti Citi Group, Bear Stern, Goldman Sach, Morgan Stanley dll mengalami krisis serta menderita kerugian yang teramat besar. Kalaulah dihitung nilai kerugian tersebut mencapai US$ 40 B lebih.
The Federal Reserve juga telah mengambil beberapa langkah antisipasi dalam mengatasi krisis ekonomi, dengan melakukan pemotongan tingkat suku bunga dari 5.25% menjadi 4.25% dan diikuti pula dengan pemotongan Discount Rate sebanyak 25bp pada 14 Desember 2007 yang lalu. Hal senada juga diikuti oleh beberapa bank sentral lainnya. Tengok saja BOE (Bank Of England) yang juga melakukan pemotongan tingkat suku bunganya dari 5.75% menjadi 5.50%
setelah Inggris dilanda krisis terkait dengan isu Norther Rock. Bank Indonesia menjelang penutupan tahun 2007 juga telah melakukan pemotongan tingkat suku bunga menjadi 8%
Para pengamat menilai bahwa di tahun 2008 akan terjadi perlambatan ekonomi yang amat luar biasa, namun tidak demikian halnya dengan China sebagai negara yang tumbuh pesat. Tengok saja dengan GDP yang telah dirilis mencapai Double digit dibanding dengan negara2 lainnya. Semua investor seakan berlomba untuk dapat melakukan perputaran uang mereka di negara tirai bambu. Eropa yang telah menerapkan Single Currency yaitu Euro masih menjadikan suatu alternatif untuk dilakukan investasi, walaupun imbas dari Sub Prime Mortgage mulai terasa. Australia yang setelah melakukan pemilihan umum dimana PM John Howard digantikan oleh Kevin Ruud, masih memiliki pesona tersendiri. Walau dewasa ini Australia tengah dilanda Labour Shortage. Seiring dengan krisis tersebut diatas, kita bisa saksikan betapa harga beberapa komoditi khususnya Emas dan Minyak mentah meroket.
Dimanakah Peluang Investasi???
Seringkali kita dihinggapi pertanyaan tersebut diatas. Bursa Efek Indonesia juga telah menorehkan prestasi yang luar biasa dimana IHSG ditutup dilevel 2700 yang merupakan rekor tertinggi dibandingkan sebelumnya. Namun perlu pula dicatat bahwa rekor tersebut juga dibantu adanya arus kas luar yang berperan penting dalam hal ini. Tercatat sekitar US$ 5 B dari salah satu perusahaan keuangan di Amerika dan Eropa menggelontorkan investasinya di bursa efek Indonesia.
[Bursa Efek Indonesia]
Investor dapat melakukan investasi pada instrumen ini. Namun perlu juga didukung dengan pengetahuan yang memadai mengenai investasi tersebut. Di tahun 2008, bursa efek Indonesia masih akan memperlihatkan pergerakkannya dengan mengandalkan beberapa saham pilihan.Sebut saja ANTM, BUMI dan TLKM. Namun demikian perlu pula dicermati perkembangan kinerja dari saham2 tersebut disamping saham2 lainnya dengan mengaikatkan harga komoditi global maupun isu2 lain seperti tewasnya mantan PM Pakistan Benazir
Bhutto, serangan tentara Turki terhadap pemberontakkan Kurdishtan, persiapan PEMILU 2009 di Indonesia, persiapan PEMILU di Amerika dll. Disamping itu, Anda juga perlu mempelajari resiko yang akan dihadapi bila sewaktu2 harga saham pilihan Anda mengalami koreksi.
Beberapa pengamat menilai bahwa harga saham2 dewasa ini sudah teramat mahal dan dapat dimungkinkan adanya koreksi kembali teramat dalam. Secara teori memanglah demikian. Coba Anda tengok dengan kondisi bursa di China (Hang Seng). Pada saat harga index sudah menyentuh 30,000an banyak kalangan berpendapat bahwa harga sudah terlampau tinggi, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Harga terus melaju kencang tanpa terkendali.
Untuk itu Anda juga perlu melihat secara tehnikal harga2 saham di bursa efek Indonesia. Secara umum investasi di bursa efek Indonesia masih sangat menarik, karena dapat memberikan return yang cukup tinggi dibandingkan dengan investasi di deposito dengan mengaitkan inflasi yang terjadi saat ini.
Bagi Anda yang ingin melakukan perputaran uang di bursa, maka perlu mempelajari kinerja dari perusahaan sekuritas dengan menanyakan langsung pada pihak regulator seperti Bappepam-LK guna menghindari hal2 lain yang tidak diduga.
[Index Hang Seng/Nikkei]
Bursa Hang Seng saat ini terdiri atas 43 saham blue chips, sedangkan Nikkei terdiri atas 225 saham blue chips. Ada beberapa faktor dimana investasi di Index Hang Seng/Nikkei merupakan alternatif berinvestasi.
1 bursa di Hong Kong. QDII ini akan diberlakukan oleh pemerintah China pada Januari 2008 mendatang. Dengan demikian akan memberikan warna tersendiri pada investasi tersebut.1. QDII (Qualified Domestic Investor Institutions) dimana pemerintah China melalui PBOC (People Bank Of China) memperbolehkan investor lokal (Mainland) melakukan diversifkasi investasi diluar China. Dengan memperhatikan bahasa dan kultur, maka Hong Kong merupakan sarana investasi yang dipilih. Hal ini dilakukan guna meredam laju inflasi yang ada. Pada dasarnya bursa Hang Seng terdiri atas 3 bursa dimana 2 bursa di China dan
2. QFII (Qualified Foreigner Investor Institutions) dimana pemerintah China melalui PBOC (People Bank Of China) menerapkan aturan kepada investor asing supaya melakukan investasi dengan dana minimal US$ 5 B. Hal ini dimaksudkan agar bila terjadi suatu kejadi yang pernah dialami oleh Indonesia di era tahun 1997-1998, maka China tidak akan terjadi Collapse
3. Dengan modal yang ada, China dewasa ini menjadi suatu negara yang dapat memberikan bantuan kepada perusahaan2 di Amerika yang tengah dilanda krisis. Sebut saja Merryl Linch, Morgan Stanley yang mendapatkan inject masing2 US$ 5 B guna mengatasi kesulitan likuiditas akibat Mortgage.
4. Olimpiade musim panas 2008 yang akan diselenggarakan di Beijing. Cathay Pacifik yang merupakan satu2nya maskapai terpilih untuk melayani para kontingen dan duta2 olah raga. Adapun saham Cathay Pacifik merupakan saham blue chip dalam index Hang Seng, sehingga akan mendorong investor melakukan pembelian terhadap saham tersebut dan mendongkrak harga index.
5. Harga komoditi terutama minyak mentah yang terus melambung, mengakibatkan keuntungan bagi perusahaan seperti CNOOC, Petro China dan Hutchison. Dengan demikian investor melakukan perburuan atas saham2 tersebut diatas. Sebagai akibatnya harga indexpun tergerak naik.
6. Dengan diturunkannya tingkat suku bunga Amerika, maka memberikan angin segar dan dampak positif di sektor property China maupun Hong Kong. Kita ketahui bahwa China melakukan Pegged atas mata uang mereka Yuan, sehingga harga2 properti khususnya di Hong Kong menjadi murah. Tengok saja perusahaan2 seperti Sino Land, Henderson Land dan Cheung Kong akan merauh keuntungan yang berlipat. Tentunya memberikan dampak lebih bagi perburuan saham tersebut dan mendongkrak harga index Hang Seng
Tentunya Anda akan bertanya bagaimana cara melakukan investasi. Perlu diperhatikan bahwa setiap investasi mengandung resiko. Guna menghindari resiko yang berlebih, Anda juga perlu mengetahui melalui Bappebti perusahaan pialang berjangka mana yang dapat diandalkan.
Setelah melihat uraian diatas, kini terserah pada Anda untuk melakukan investasi dimana. Sekali lagi Anda perlu ingat bahwa investasi bukan saja menjanjikan keuntungan tetapi juga mengandung resiko yang bisa diminimalkan.